Motor DC tanpa sikat adalah jenis motor DC dengan kommutasi elektronik. Ini mendeteksi posisi rotor melalui sensor Hall atau enkoder magnetik, dan pengontrol (penggerak elektronik) mengatur arus untuk mencapai operasi tanpa sikat.
Dibandingkan dengan motor DC sikat tradisional (BDC), motor BLDC menghilangkan komutator mekanis dan sikat, menawarkan keunggulan seperti efisiensi lebih tinggi, umur pemakaian lebih lama, suara lebih rendah, dan perawatan lebih sedikit. Sebagai hasilnya, mereka digunakan secara luas dalam kendaraan listrik, drone, alat rumah tangga, otomasi industri, peralatan medis, dan bidang lainnya.

5. Motor DC Sikat (BDC)
BDC adalah motor DC yang mencapai komutasi melalui komutator mekanis (sikat dan komutator). Ini bergantung pada kontak antara sikat karbon dan komutator untuk terus mengubah arah arus, menggerakkan rotor untuk berputar.
Meskipun BDC secara bertahap digantikan oleh BLDC dalam beberapa aplikasi, mereka masih digunakan secara luas di banyak perangkat industri dan konsumen karena biaya rendah, kontrol sederhana, dan torsi awal tinggi.

Teknologi motor DC sikat pada diagram berasal dari desain berbasis rotor tanpa besi (kumparan mandiri), dikombinasikan dengan sistem komutasi logam mulia atau karbon-tembaga dan magnet bumi langka atau alnico.
Semua motor DC terdiri dari tiga sub-komponen utama:
2. Penutup Pengganti Sikat
3. Rotor

6. Motor Pendingin Cairan
Motor pendingin cairan adalah jenis motor yang menggunakan sistem pendingin cairan untuk mengatur suhu. Dibandingkan dengan motor pendingin udara tradisional, motor pendingin cairan memiliki efisiensi penyerapan panas yang lebih tinggi dan dapat menjaga operasi stabil di bawah kondisi daya tinggi dan beban berat.
Sistem pendingin cairan biasanya menggunakan pendingin air (termasuk larutan etilen glikol), pendingin minyak, atau pendingin lainnya, dengan metode pendinginan seperti jaket pendingin, saluran pendingin terintegrasi, dan pendinginan langsung pada rotor atau stator.
Insinyur di Lucid Motor mempercayai bahwa "zona mati" magnetik yang sempit ada di antara gulungan, di mana saluran pendinginan yang tipis dapat dibuat tanpa memengaruhi fluks magnetik. Saluran-saluran ini memungkinkan minyak pendingin untuk menyerap lebih banyak panas dari area-area yang lebih dekat ke sumber panas (di dalam tembaga). Minyak mengalir keluar dari saluran sempit ini melalui lubang-lubang pin, yang menyemprotkan minyak ke gulungan tembaga yang terpapar.

7. Reluctance Motor
Motor reluctance menghasilkan torsi dengan memanfaatkan karakteristik reluktansi magnetik. Motor ini memiliki struktur yang sederhana, tidak memerlukan magnet permanen, dan cocok untuk lingkungan suhu tinggi. Motor ini efisien, handal, dan biayanya rendah, sehingga cocok untuk aplikasi yang membutuhkan kepadatan torsi tinggi dan efisiensi energi.
Motor reluctance secara umum dibagi menjadi dua kategori: Synchronous Reluctance Motors (SynRM) dan Switched Reluctance Motors (SRM).


8. Stepper Motor
Motor stepper adalah motor kontrol diskrit di mana rotor berputar pada sudut tetap (sudut langkah) dengan setiap impuls listrik yang masuk, memungkinkan kontrol posisi yang presisi. Fitur Utama :
Penyusunan presisi tanpa sistem umpan balik.
• Torsi tinggi dan operasi kecepatan rendah yang stabil
Cocok untuk aplikasi yang memerlukan kontrol presisi.
• Struktur sederhana dan biaya rendah
Luas digunakan dalam otomasi industri dan elektronik konsumen. Jenis umum dari motor stepper meliputi motor stepper Magnet Permanen (PM), motor stepper Reluctance Variabel (VR), dan motor stepper Hibrida (HB).


9. Motor Flux Aksial
Motor flux aksial adalah topologi motor khusus di mana arah fluks magnetik sejajar dengan poros motor, berbeda dari motor flux radial tradisional (di mana fluks tegak lurus terhadap poros).
10. Motor Superkonduktor
Motor superkonduktor adalah jenis motor yang menggunakan bahan superkonduktor sebagai kawat atau komponen rotor. Dibandingkan dengan motor tradisional, ia memiliki kepadatan daya lebih tinggi, efisiensi lebih besar, dan kerugian lebih rendah.
Bahan superkonduktor menunjukkan resistansi listrik nol dan diamagnetisme sempurna (efek Meissner) pada suhu rendah, memungkinkan motor untuk secara signifikan mengurangi kerugian tembaga dan besi sambil meningkatkan efisiensi konversi energi.
Motor superkonduktor dapat mencapai ukuran ringan dan kompak serta daya tinggi secara simultan.